Welcome
 
 

Aktivitas Gunung Dieng sedang naik status menjadi Siaga atau Level III

VIVAnews -- Aktivitas Gunung Dieng sedang naik. Bahkan mulai Minggu 29 Mei 2011, gunung yang berada di tiga kabupaten di Jawa Tengah ini telah naik status menjadi Siaga atau Level III.

Tak hanya gunungnya yang diantisipasi, tapi juga gas beracun CO2 yang ke luar dari kawahnya. Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan agar warga sekitar menjauhi Kawah Timbang yang terus mengeluarkan asap.

Sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) pun bersiap menghadapi kemungkinan buruk, sebelumnya evakuasi dilakukan terhadap kepala keluarga (KK) atau sekitar 510 jiwa dari desa Sumberejo Dusun Simbar, dan 151 KK atau sekitar 669 jiwa dari Dukuh Serang. Ratusan warga Dukuh Kaliputih pun siap untuk dievakuasi.

Untuk diketahui, Dieng yang merupakan kompleks gunung api tua. Seperti halnya Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger, Dieng adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya.

Kawah Timbang -- yang saat ini dikhawatirkan mengeluarkan gas beracun -- terletak di dekat Kawah Sinila. Terakhir ia menyemburkan asap putih setinggi 20 meter, mengeluarkan CO2 dalam konsentrasi hingga 0,5% atau 50.000 ppm (konsentrasi normal di udara sekitar 200 ppm).

Meski bukan termasuk jajaran gunung yang aktif dipantau satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) -- seperti halnya Krakatau dan Merapi -- foto satelit Dieng bisa dilihat di situs NASA.

Testimony

Kami selaku salah satu klien
PT. TOP Sentral Transportama  merasa puas dan terbantu dengan profesionalisme pekerjaan yang telah ditunjukkan oleh PT. TOP Sentral Transportama. Ini dikarenakan adanya komunikasi yang baik serta ditunjang oleh para tenaga ahli yang dimiliki
PT. TOP Sentral Transportama dalam mengerjakan aspek-aspek pekerjaan dalam lingkungan perusahaan kami.

PT. Danta Lintas Cakrawala
Jakarta

 
NEWS
Hari Ini Peringatan 13 Tahun Tragedi Trisakti
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek Bidik Eksekutif Perusahaan
Minta Pencabutan Cekal Sjafrie Sjamsoeddin, Bukan Agenda Komisi I ke AS
 

Minta Pencabutan Cekal Sjafrie Sjamsoeddin, Bukan Agenda Komisi I ke AS



Jakarta
- Rombongan Komisi I DPR ke AS tidak mempunyai agenda meminta pencabutan status cekal yang dikenakan terhadap Wamenhan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Tapi bisa saja masalah itu ditanyakan kepada pejabat di AS dalam kapasitas pribadi.

"Tiap orang (anggota rombongan Komisi I-red) boleh punya pertanyaan, tapi itu bukan agenda komisi," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (11/5/2011).

Menurut politikus PDI perjuangan itu, meminta pencabutan status cekal Sjafrie Sjamsoeddin ke dalam agenda kunjungan kerja Komisi I DPR adalah sesuatu yang tidak relevan. "Tapi kalau ada pribadi yang ingin menanyakan sesuatu, ya silakan," kata Hasanuddin.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR yang juga pimpinan rombongan ke AS, Hayono Isman mengatakan, pihaknya akan meminta mitranya di AS mencabut status cekal terhadap Sjafrie Sjamsoeddin. Alasannya masalah tersebut menyangkut martabat bangsa dan tudingan soal pelanggaran HAM semasa menjabat Pangdam Jaya pada 1998 tidak pernah dapat dibuktikan.

"Sebagai negara sahabat tidak semestinya mencekal Wamenhan apalagi hanya berdasarkan tuduhan, bukan keputusan pengadilan. Maka sudah selayaknya Kongres AS mencabutnya," tutur Hayono Isman dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jumat 15 April 2011.

Namun, pencabutan cekal Sjafrie itu ditentang Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan keluarga korban pelanggaran HAM. Mereka menyakini pencabutan status cekal tersebut justru akan memperpanjang impunitas kasus-kasus pelanggaran HAM berat.

"Agenda ini memperpanjang impunitas kasus-kasus pelanggaran HAM berat, setelah sebelumnya Presiden mengeluarkan Keppres Nomor 3/P/2010, khususnya terhadap pengangkatan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai Wakil Menteri Pertahanan," kata Koodinator KontraS, Haris Azhar.


LINKS






 
 
free counters